A. Latar Belakang
Promosi penggunaan air susu ibu adalah salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian bayi yang perlu ditangani secara intensif, mengingat ASI merupakan sumber gizi utama bagi bayi yang sangat berkaitan dengan derajat kesehatan bayi dan timgkat kelangsungan hidupnya Petugas KIA dalam hal ini bidan dan perawat wanita merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan program promosi penggunaan ASI. Dengan makin bekembangnya jenis dan beban petugas KIA maka diperlukan identifikasi kemampuan dan ketrampilan petugas dalam bidang tugasnya dalam hal ini promosi ASI melalui suatu penelitian. Hasil penelitian yang ditemukan sebagai bahan pertimbangan Dinas Kesehatan dalam rangka peningkatan dan pendayagunaan aparatur penyuluh kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. ASI sebagai bahan pangan bayi !
2. Mengapa harus di beri ASI !
3. Cara meneteki yang benar !
4. Keunggulan ASI dibanding PASI !
5. Manfaat ASI !
6. Gizi menyusui !
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang di atas, pelatihan ini mempunyai tujuan untuk :
a.Tujuan Umun
1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan ketrampilan
2. Membentuk kesadaran masyarakat akan pentingnya ASI
3. Tenaga Kesehatan lebih memahami konsep pemberian makan bayi dan anak dengan tepat.
4. Tersosialisasinya Kebijakan Nasional dan Internasional mengenai pemberian makanan untuk bayi dan anak.
b.Tujuan Khusus
Dengan program pelatihan konselor dan fasilitator laktasi, lembaga penyelenggara dapat:
1. Memotivasi para tenaga pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
2. Meningkatkan peserta tentang tatalaksana menyusui.
3. Meningkatkan kemampuan peserta dalam hal konseling menyusui.
4. Memiliki tenaga profesional pembantu ibu menyusui dengan kemampuan konseling.
5. Peserta yang telah dilatih menjadi konselor laktasi, berperan secara langsung dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
a.Tujuan Umun
1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan ketrampilan
2. Membentuk kesadaran masyarakat akan pentingnya ASI
3. Tenaga Kesehatan lebih memahami konsep pemberian makan bayi dan anak dengan tepat.
4. Tersosialisasinya Kebijakan Nasional dan Internasional mengenai pemberian makanan untuk bayi dan anak.
b.Tujuan Khusus
Dengan program pelatihan konselor dan fasilitator laktasi, lembaga penyelenggara dapat:
1. Memotivasi para tenaga pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
2. Meningkatkan peserta tentang tatalaksana menyusui.
3. Meningkatkan kemampuan peserta dalam hal konseling menyusui.
4. Memiliki tenaga profesional pembantu ibu menyusui dengan kemampuan konseling.
5. Peserta yang telah dilatih menjadi konselor laktasi, berperan secara langsung dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Setelah menyelesaikan makalah ini diharapkan kami sebagai mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai ibu menyusui.
2. Bagi Institusi/bidan
Diharapkan sebagai bahan pertimbangan untuk perbandingan dalam peningkatan pelayanan asuhan kebidanan.
PEMBAHASAN
Terkait dengan issu ketahanan pangan, maka pemberian ASI kepada bayi merupakan aspek penting yang perlu diperkirakan dalam issu ketahanan pangan. Menurut World Alliance for Breastfeeding Action (WABA), meneteki/memberi ASI kepada bayi merupakan jantung dari ketahanan pangan, karena selain ekonomis, merupakan pangan alami, praktis , dan selalu tersedia setiap saat dibutuhkan dan dengan suhu yang sesuai dan berkesinambungan demi masa depan insan di bumi kita ini.
Ketahanan pangan mengandung arti memiliki pangan yang cukup untuk mempertahankan kehidupan yang sehat dan produktif, baik hari ini maupun di masa mendatang. Masyarakat dikatakan memiliki ketahanan pangan apabila semua anggota keluarga (termasuk bayi) memiliki akses terhadap makanan dalam jumlah yang cukup dan mutu yang baik, dengan harga terjangkau, dapat diterima dan selalu tersedia secara lokal/dalam negeri secara berkelanjutan.
Pemberian ASI merupakan jaminan ketahanan pangan bagi bayi-bayi. Tidak ada bahan makanan yang selalu sedia setiap saat, terjangkau dan bernilai gizi tinggi selain ASI, karena ASI saja merupakan makanan lengkap untuk bayi hingga berumur 6 bulan. Oleh karena itu disarankan untuk memberi ASI Eksklusif (hanya diberi ASI hingga berumur 6 bulan). Dengan meneteki/memberi ASI kepada bayi berarti memberikan zat-zat gizi penting bagi bayi, guna mencegah kekurangan gizi pada anak-anak berusia dibawah dua tahun (baduta) atau lebih. ASI merupakan makanan pertama dan utama bagi bayi; dilain pihak, meneteki/memberi ASI juga memberi manfaat yang besar bagi kelangsungan hidup bayi, ibu, keluarga, masyarakat dan bumi kita.
Anjuran penggunaan ASI bukan hal yang baru, Poster dari Berlin (1918) menyatakan ;
kematian bayi yang diberi PASI melalui botol 7 x lebih tinggi dari bayi yang diberi ASI. Dalam AL-Qur’an pun dikatakan : “ Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa, susukanlah dia (anaknya)” (QS.Al-Qashash ayat 7). “Para ibu hendaknya menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuannya” (QS. Al-Baqarah ayat 233).
Agar meneteki menjadi suatu hal yang menyenangkan bagi ibu dan bayi, maka meneteki perlu dilakukan dengan baik. Adapun hal-hal perlu diperhatikan, yaitu :
a. Posisi meneteki yang benar :
● Perut bayi menghadap badan ibu
● Telinga-bahu-tangan dalam garis lurus
● Bayi didekatkan pada ibu
● Ibu menyangga seluruh badan bayi
b. Melekat dengan benar :
● Dagu menempel pada payudara ibu
● Bibir bawah terbuka ke luar
● Mulut terbuka lebar
● Bagian atas aerola mamae lebih banyak berada dalam mulut bayi
Menetek efektif :
1. Posisi yang benar
2. Melekat dengan benar
3. Menetek lambat dan dalam
4. Gerakan menelan
5. Sesudah menetek bayi tampak tenang
Langkah-langkah menuju keberhasilan menyusui :
- Rumah Sakit Sayang Bayi
- Rumah Sakit Sayang Ibu
- Relaktasi
- Induksi Laktasi
- ASI eksklusif sampai 4 bulan
- ASI sampai 2 tahun
- MP ASI
- Tepat Waktu Bentuk
- Yang perlu diingat ialah PASI harus terkontrol
Keunggulan ASI:
¬ Kuantitas dapat memenuhi kebutuhan bayi
¬ Kualitas sesuai untuk bayi
¬ Mengandung zat kekebalan tubuh yang diperlukan bayi
¬ Membina hubungan psikologis ibu-anak
¬ Ekonomis
¬ Mudah
Adapun manfaat dari ASI antara lain:
A. Untuk Bayi
Berikut manfaat ASI untuk bayi
1. Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik.
2. Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi.
3. Setelah umur 1 tahun, pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat.
4. ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia.
5. Komposisi ASI ideal untuk bayi
6. ASI mengurangi resiko infeksi, sembelit, dan alergi.
7. Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit
8. Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice).
9. ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya.
10. Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan kedekatan antara ibu dan anak.
11. Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk .
12. Bayi prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah.
13. Beberapa penyakit lebih jarang muncul pada bayi ASI.
14. IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI. Kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-anak yang minum susu formula.
15. Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik anakUntuk Ibu
Berikut manfaat ASI untuk ibu menyusui :
Berikut manfaat ASI untuk ibu menyusui :
1. Hisapan bayi membantu rahim menciut.
2. Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pindah ke dalam ASI.
3. Ibu menyusui memiliki resiko lebih rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara.
4. ASI lebih hemat waktu.
5. ASI lebih praktis.
6. ASI lebih murah.
7. ASI selalu bebas kuman.
8. Wanita yang menyusui bayinya mendapat manfaat fisik dan manfaat emosional.
9. ASI tak bakalan basi.
B. Untuk Keluarga
1. Tidak perlu uang untuk membeli susu formula.
2. Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit.
3. Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi LAM dari ASI eksklusif.
4. Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat.
5. Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga sebab ASI selalu siap tersedia.
6. Lebih praktis saat akan bepergian.
C. Untuk Masyarakat dan Negara
1. Menghemat devisa Negara.
2. Bayi sehat membuat negara lebih sehat.
3. Terjadi penghematan pada sektor kesehatan.
4. Memperbaiki kelangsungan hidup anak.
5. ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru.
Menyusui berarti seorang ibu telah memberikan gizi kepada bayi nya. Seorang ibu menyusui membutuhkan 300-500 kalori tambahan setiap hari untuk dapat menyusui bayinya dengan sukses. 300 kalori yang dibutuhkan oleh si bayi datang dari lemak yang ditimbun selama kehamilan. Proses menyusui itu sendiri membantu ibu mengurangi berat badan dan menjadi langsing kembali. Ibu menyusui biasanya cepat merasa haus.
Penggunaan pil KB selama menyusui juga harus dihindari. Wanita sebaiknya menggunakan metode KB alami, kondom, atau IUD daripada menggunakan KB hormonal (pil, suntik, susuk). Gizi makanan saat tidak hamil dan 4 bln pertama kehamilan , 5 bulan terakhir menyusui.
Susu(sapi atau kedelai) 600ml, 1200ml, 1200ml
Protein hewani: daging matang, ikan, atau unggas) atau Protein Nabati:(biji-bijian, kacang-kacangan, produk susu, produk kedelai)
Telur
Buah dan Sayuran yang kaya Vit A (sayuran hijau atau kuning) brokoli, kailan, kangkung, caisim, labu, wortel, tomat
Telur
Buah dan Sayuran yang kaya Vit A (sayuran hijau atau kuning) brokoli, kailan, kangkung, caisim, labu, wortel, tomat
Buah dan Sayuran yang kaya Vit C: jeruk-jerukan, tauge, tomat, melon, pepaya, mangga, jambu. Biji-bijian (beras merah, roti wholemeal, havermut, mie
Mentega, margarine, minyak sayur gunakan secukupnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.