Selamat Datang di ILUBI MH Thamrin Selamat Datang di ILUBI MH Thamrin Selamat Datang di ILUBI MH Thamrin Selamat Datang di ILUBI MH Thamrin

Rabu, 22 Juni 2011

NIFAS NORMAL


A.    Pengertian
Nifas à Dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, selama 6 minggu / 42 hari.
(Pelayanan Kesehatan Maternal-Neonatal YBP-SP, hal : 122)

Tujuan Asuhan Masa Nifas
§  Menjaga kesehatan ibu dan bayi
§  Melaksanakan skrining yang keomprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merajuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya
§  Memberikan penkes tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana,, menyusui, pemberian imunisasi pada bayi, dan perawatan bayi sehat.
(Pelayanan Kesehatan Maternal-Neonatal YBP-SP, hal : 122)

B.     Perubahan Fisiologi Pada Masa Nifas
1.      Sistem Reproduksi
§  Involusi Uterus
Tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa involusi
Involusi
TFU
Berat Uterus
Bayi lahir
An lahir
1 minggu
2 minggu
6 minggu
8 minggu
Setinggi pusat
12 jari bawah pusat
Pertengahan pusat simpisis
Tiak teraba diatas simpisis
Bertambah kecil
Sebesar normal
1000 gram
750 gram
500 gram
250 gram
50   gram
30   gram

(ilmu kebidanan penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan, Ida Bagus, hal : 192)


§  Vulva dan Vagina
Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugne dalam vagina berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia menjadi lebih menonjol.

§  Perinium
Pada post partum hari ke-5, perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya.

2.      Perubahan fisiologi pada sistem perkemihan
Trauma pads dinding kantong kencing waktu persalinan memudahkan terjadinya infeksi seperti sistitis dan plonefritis. Anjurkan ibu berkemih sedikitnya 2 jam bila kandung kemih ibu terasa penuh.
Uterus yang berdilakasi akan kembali normal dalam waktu 6 minggu.

3.      Perubahan sistem pencemaran
Kebanyakan penderita mengalami obstipasi setelah melahirkan anak, buang air besar harus ada 3 hari post partum bila ada obstipasi dan timbul koprotase hingga skibola tertimbun direktum mungkin akan terjadi febris.

4.      Perubahan Hematologi
Setelah melahirkan, 5 hunk akan hilang dengan tiba-tiba volume darah pada ibu relatif akan bertambah. Keadaan ini akan menimbulkan beba pada hari ke-3 sampai 15 hari postpartum. Kadar Hb stabil pada hari ke-3 postpartum.

Gambaran klinis masa puerperium
Segera setelah dapat terjadi peningkatan suhu badan, tetapi tidak lebih dari 380 C. Bila terjadi peningkatan melebihi 380 C berturut-turut selama dua hari, kemungkinan terjadi infeksi.
Uterus yang telah menyelesaikan tugasnya, akan menjadi keras karena kontraksinya, sehingga terdapat penutupan pembuluh darah. Kontraksi uterus yang diikuti his pengiring menimbulkan rasa nyeri disebut ”nyeri ikutan” (affer pain) terutama pada multipara. Masa pueperium diikuti pengeluaran cairan sisa lapisan endometrium dan sisa dari tempat implantasi plasenta disebut lokia.

Pengeluaran lokia dapat dibagi berdasarkan jumlah dan wananya sebagai berikut :
1.      Lokia rubra (kruenta)
§  1 sampai 3 hari, berwarna merah dan hitam
§  Terdiri dari sel desidua, verniks kaseosa, rambut lanugo, sisa mekoneum, sisa darah.
2.      Lokia Sangiolenta
§  3 sampai 7 hari
§  Berwarna putih bercampur merah
3.      Lokia Serosa
§  7 sampai 14 hari
§  Berwarna kekuningan
4.       Lokia Alba
§  Setelah hari ke-14
§  Berwarna putih

Perubahan partum (pengeluaran lokia) menunjukkan keadaan yang abnormal seperti :
§  Perdarahan berkepanjangan
§  Pengeluaran lokia tertahan (lokia statika)
§  Lokia purulenta, berbentuk nanah
§  Rasa nyeri yang berlebihan


§  Dengan memperhatikan bentuk perubahan, dapat diduga
§  Terdapat sisa plasenta yang merupakan sumber perdarahan
§  Terjadi infeksi intrauterin

Perawatan pada masa pueperium
Perawatan pueperium lebih aktif dengan diajurkan untuk melakukan ”mobilasi dini” (early mobilization). Perawatan mobilisasi dini mempunyai keuntungan :
§  Melancarkan pengeluaran lokia, mengurangi infeksi puerperium
§  Mempercepat involusi alat kandungan
§  Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan
§  Meningkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme.
(ilmu kebidanan penyakit kandungan dan keluarga berencana, hal : 192-193).

Pemantauan pada masa nifas
1.      6-8 jam setelah persalinan
§  memeriksakan kontraksi uterus untuk mencegah terjadinya atonia uteri dan tinggi rundus uterus
§  mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk jika perdarahan berlanjut
§  memberikan konseling pada ibu atau keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas atonia uteri.
§  Pemberian ASI awal
§  Romming-in
§  Mengapa bayi tetap sehat dengan cara mencegah hopotermi.

 2.      6 hari setelah persalinan dan 2 minggu setelah persalinan
§  Memastikan inovasi berjalan normal uteri berkontraksi, fundus dibawah ambilkus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau
§  Memulai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan tidak normal
§  Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat
§  Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda tanpa penyulit
§  Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat menjaga bayi hangat dan merawat bayi sehari-hari.

3.      6 minggu setelah persalinan
§  Menanyakan ibu tentang penyulit-penyulit yang ia alami atau bayi alami
§  Memberikan konseling untuk KB secara dini
(pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, hal : 123)

Kebutuhan dasar ibu pada masa nifas
Tindakan
Deskripsi dan keterangan
Kebersihan diri
§  Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan dari depan ke belakang baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Nasehatkan ibu untuk membersihkan diri setiap kali selesai buang air kecil atau besar.
Istirahat
§  Anjurkan ibu untuk beristirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
§  Sarankan ia untuk kembali ke kegiatan rumah tangga perlahan-lahan serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
§  Kurang istirahat akan mempengaruhi dalam beberapa hal :
-          Mengurangi ASI yang diproduksi
-          Memperlambat depresi dan ketidak mampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
Latihan
§  Diskusikan pentingnya mengembalikan otot-otot perut dan panggul kembali normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit paa punggung.
§  Jelaskan bahwa latihan terentu beberapa menit setiap hari sangat membantu seperti :
-          Dengan tidur terlentang denan lengan disamping, menarik otot perut selagi menarik nafas, tahan nafas kedalam dan angkat dagu ke dada, tahan satu hitungan sampai 5. rileks dan ulangi 10 kali.
-          Untuk memperkuat tonus otot vagina (latihan kegel).
§  Berdiri dengan tungkai dirapatkan, kencangkan otot-otot pantat dan pinggul dan tahan sampai 5 hitungan, kendurkan dan ulangi latihan sebanyak 5 kali.

Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.
Gizi
Ibu menyusui harus
§  Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari
§  Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup.
§  Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui)
§  Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya 40 hari pasca bersalin.
§  Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI nya.
Perawatan payudara
§  Menjaga payudara tetap bersih dan kering
§  Menggunakan BH yang menyokong payudara
§  Apabila puting lecet oleskan kolestrum atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet.
§  Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selam 24 jam. ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok.
§  Untuk menghilangkan nyeri dapat diminum parasetamol 1 tablet setiap 4-6 jam.
§  Apabila payudara bengkok akibat pembendungan ASI lakukan.:
-          Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat selama 5 menit

-          Urut payudara dari arah pangkal menuju puting atau gunakan sisir untuk mengurut pauidara dengan arah ”Z” menuju puting.
-          Keluarkan ASI sebagian gari bagian depan payudara sehingga puting susu menjadi lunak
-          Susukan bayi setiap 2-3 jam sekalil. Apabila tidak dapat menghisap seluruh ASI keluarkan dengan tangan
-          Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui
-          Payudara dikeringkan.
Hubungan perkawinan/rumah tangga
§  Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri.
Keluarga Berenca
§  Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali. Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin merencanakan tentang keluarga. Namun, petugas kesehatan dapat membantu merencanakan keluarganya dengan mengajarkan kepala mereka tentang cara mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.

(Pelayanan kesehatan, maternal dan neonatal, hal : 127-129)

 Kelainan dan penyakit lain dalam nifas
§  Pembendungan air susu
Tanda dan gejala
-          Payudara panas serta keras pada perabaan dan nyeri
-          Suhu badan tidak naik
-          Puting susu bisa mendatar, karena adanya pembengkakan

Pengelolaan :
-          Menyokong payudara dengan Bra
-          Memberikan analgetik
-          Sebelum bayi menyusui, keluarkan air susu terlebih dahulu dengan pijatan ringan.

Mastitis
Disebabkan oleh staphylocccus auracus
Tanda dan Gejala
-          Payudara membesar
-          Keras, nyeri
-          Kulit memerah
-          Disertai abses
-          Disertai suhu meningkat dan menggigil

Pencegahan
-          Sesudah dan sebelum menyusui bersihkan puting susu dengan sabun
-          Bila ada luka atau retak pada puting, jangan susukan bayi paa payudara tersebut
Pengelolaan
-          Pemberian antibiotik pensilin dengan dosis tinggi
-          Kopres dan pengurutan ringan
-          Insisi apabila ada abses
(ilmu kebidanan sarwono, hal : 700-7001)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.